Puisi Puncak Melepas Pelukan Rasa
Waktu itu bersama kita dengan harapan tertuju puncak langit tak terbendung tantangan.
Kemarin memberanikan diri melukis kisah dengan tinta tak nyata hingga bermimpi menggantungkan pertemuan kembali.
Kemarin pula kita mungkin mempertanyakan tanya yang sudah terlewati sembari menghadirkan alasan baru. Aku tak demikian
Waktu memang tak pernah mau di perintah ego, karena waktu tak bisa berkompromi dengan realita kita.
Maka umbarlah alasanmu maka akan ku pilih jalan terbaik menenangkan gelisah gundamu.
Jangan lagi kau alas tawarkan rasa berubah sebagai pertemanan sebab aku tak bisa. Sebab rasa ini akan menggoda menyiksa kita.
Mungkin saat ini kau tak percaya lidahku sebab kau tak lihat hatiku, dengan itu lepaslah tanpa meminta.
Ingin ku teriak pada kepekaanmu. Kenapa tak kau lihat mata kataku yang terpaku?
Aku tak bermaksud menjahati hatimu, andai ku terima tawaranmu maka pastilah aku tak dapat menjawab alasanmu.
Ingin terus ku peluk rasa bersama ini tanpa tawar apapun tetapi harus kucari jawaban dan inilah penenang bagimu.
Penulis: Awin Buton
Kemarin memberanikan diri melukis kisah dengan tinta tak nyata hingga bermimpi menggantungkan pertemuan kembali.
Kemarin pula kita mungkin mempertanyakan tanya yang sudah terlewati sembari menghadirkan alasan baru. Aku tak demikian
Waktu memang tak pernah mau di perintah ego, karena waktu tak bisa berkompromi dengan realita kita.
Maka umbarlah alasanmu maka akan ku pilih jalan terbaik menenangkan gelisah gundamu.
Jangan lagi kau alas tawarkan rasa berubah sebagai pertemanan sebab aku tak bisa. Sebab rasa ini akan menggoda menyiksa kita.
Mungkin saat ini kau tak percaya lidahku sebab kau tak lihat hatiku, dengan itu lepaslah tanpa meminta.
Ingin ku teriak pada kepekaanmu. Kenapa tak kau lihat mata kataku yang terpaku?
Aku tak bermaksud menjahati hatimu, andai ku terima tawaranmu maka pastilah aku tak dapat menjawab alasanmu.
Ingin terus ku peluk rasa bersama ini tanpa tawar apapun tetapi harus kucari jawaban dan inilah penenang bagimu.
Penulis: Awin Buton
Posting Komentar untuk "Puisi Puncak Melepas Pelukan Rasa"